Adapun bangunan utama perpustakaan ini dibuat tersusun ke atas menyerupai bentuk permainan tradisional egrang. Kontainer ketiga gedung ini menawarkan pemandangan Kota Batu yang dikelilingi pepohonan.
KOMPAS.com - Sebuah perpustakaan unik dibangun secara kreatif dari tujuh kontainer bekas di kawasan Batu, Malang, Jawa Timur. Setelah sebelumnya "berlayar" ke berbagai dunia sebagai wadah pengiriman lewat lautan dan samudera, kontainer-kontainer yang masih tampak kokoh itu kini tengah mengalami "reinkarnasi". Hanya saja, nasib kontainer itu saat ini lebih statis di sebuah kawasan berpenduduk.
Dinamai dengan perpustakaan Amin, "perpustakaan kontainer" penuh warna tersebut memiliki 6.000 koleksi buku yang bisa dibaca oleh masyarakat setempat secara gratis. Menghadap ke arah pucuk-pucuk pepohonan dan rumah penduduk, ketujuh kontainer berbeda ukuran dan warna itu masing-masing memiliki fungsi tersendiri.
Kontainer biru misalnya, disediakan untuk ruang membawa buku-buku populer dan hiburan. Sementara kontainer berkelir kuning khusus ruang baca perempuan, sedangkan ruang kontainer berwarna merah untuk buku-buku sains dan teknologi.
Adapun bangunan utama perpustakaan ini dibuat tersusun ke atas menyerupai bentuk permainan tradisional egrang. Kontainer ketiga gedung ini menawarkan pemandangan Kota Batu yang dikelilingi pepohonan.
Gratis
Perpustakaan umum ini didirikan oleh dpavilion, sebuah firma desain arsitektur asli Indonesia. Perusahaan tersebut memang memiliki spesialisasi untuk selalu tertantang "menyulap" sebuah perkakas atau peralatan untuk kepentingan lain yang lebih berguna.
Tak heran, ketujuh kontainer bekas tersebut kini terlihat canggih sebagai sebuah fasilitas umum yang menyediakan kualitas hidup lebih baik bagi masyarakat petani di Batu yang umumnya sederhana. Jurang pemisah antara si kaya dan miskin di Indonesia menjadi sebuah dorongan untuk mewujudkan proyek perpustakaan ini, yang memang benar-benar diperuntukkan untuk publik tanpa dipungut biaya.
Untuk itu, Amin dibangun tidak hanya difasilitasi buku-buku dan ruang baca. Di dalam gedung ini juga tersedia sebuah klinik kesehatan untuk masyarakat setemat, lengkap dengan tenaga perawatnya.
Melihat ini, rasanya, pemanfaatan kontainer-kontainer bekas di Indonesia bukan lagi satu hal yang tak mungkin atau sulit dilakukan karena mudah didapatkan. Apalagi, bentuk umum kontainer memberi banyak kemungkinan untuk berimprovisasi membentuknya bagi banyak kegunaan yang lebih canggih, yaitu bangunan multifungsi dengan anggaran relatif lebih sedikit.
Pembukaan Poligigi dan Taman Baca yang berlokasi di Jalan Raya Sultan Agung (di sebelah selatan Stadion Gelora Brantas Batu) atau di ujung jalan masuk Jawa Timur Park I itu ditandai dengan peresmian oleh Wali Kota Batu, Bapak Eddy Rumpoko, pada hari Minggu Tgl. 30 November 2008.
Taman Baca dan Poligigi ini merupakan sumbangan Bapak Sastro Sendjojo dan Ibu, Rio Imam Sendjojo, Ronny Sendjojo, serta Jawa Timur Park dalam rangka memperingati ulang tahun ke-7 Kota Batu dan sumbangan bagi masyarakat Kota Batu.
Taman baca ini, tiap hari dibuka untuk umum tanpa pungutan biaya dengan jam kunjungan setiap hari mulai pukul 14.00 WIB sampai 21.00 WIB. Jadi bagi anda yang gemar membaca dan punya banyak waktu luang, tidak ada salahnya anda menghabiskan waktu anda yang begitu berharga tersebut di tempat ini.
Apakah anda terisnpirasi untuk membuat Rumah, Kantor, Cafe, Tempat usaha atau Perpustakaan seperti artikel diatas ??
Tentu Kami Solusinya :):):)
Jangan ragu untuk menghubungi marketing kami di :
Radityo - Marketing
PT.GLOBALINK CONTININDO
Buy/Sell Container, Modification Container/Portacamp
Workshop : KBN Marunda, Jl. Medan Blok C-03 Cakung Cilincing , Jakarta Utara
Telp. +62-21-93574308 Fax.+ 62-21- 89940098 Mobile Phone : 0858 85207336
Website : www.globalink-continindo.com
Silahkan kunjungi kami juga di :
Facebook : Globalink Continindo
Twitter : @globalinkcontin
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar